BEIJING - China menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada tahun depan. Target tersebut berdasarkan sikap pemerintah yang menjaga kebijakan pertumbuhan untuk melawan penurunan ekonomi global.
"Berdasarkan target pemerintah pusat, pertumbuhan ekonomi sekira delapan persen. Sementara untuk pertumbuhan industri sekira 11 persen," ungkap Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi Li Yizhong, yang dilansir dari AFP, Selasa (22/12/2009).
Menurutnya, pemulihan dasar secara bertahap telah berkonsolidasi dengan kebijakan mikroekonomi, demi meningkatkan perekonomian tahun depan.
Pertumbuhan ekonomi China sendiri telah ditargetkan sekira delapan persen setiap tahunnya sejak 2005. Tetapi, kebanyakan perekonomiannya tumbuh jauh lebih cepat daripada yang ditargetkan, hingga pada akhirnya krisis keuangan terjadi pada akhir 2008.
Li pun lebih jauh memperingatkan terhadap adanya "optimisme buta" sebagai bentuk pemulihan industri. Hal itu terutama didukung oleh investasi pemerintah dan pinjaman perbankan ketimbang investasi swasta.
"Laju pertumbuhan diperlukan, dapat dicapai dan sesuai. Kami tidak akan menetapkan target yang terlalu tinggi," katanya.
Ekonom Developmental Research Centre Yu Bin mengatakan, bahwa perekonomian China pada dasarnya bisa tumbuh lebih dari 10 persen secara year on year (YoY) dalam tiga bulan terakhir di 2009, dengan pertumbuhan selama setahun sekira 8,5 persen.
Di samping itu, China pun juga bisa mempertahankan pertumbuhan dua digit tahun depan. Kendati demikian, ekonomi menghadapi beberapa tantangan, termasuk inflasi yang dikaitkan dengan paket stimulus pemerintah dan pengaruhnya terhadap mata uang yuan.
dua. Selain itu tercatat tumbuh 6,1 persen pada tiga bulan pertama, dan ini pertumbuhan paling lambat di lebih dari satu dekade.
Adapun pada bulan lalu, Bank Dunia meng-upgrade pertumbuhan 2009 untuk China sebesar 8,4 persen karena belanja publik yang besar tapi tidak mengatakan adanya permintaan domestik yang lebih kuat dan diperlukan untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan
http://economy.okezone.com/read/2009...mbuh-8-di-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar